Skip to main content

Pulau Biawak; Sisi Lain Pariwisata Kabupaten Indramayu

16 November 2012 pukul 16.00 wib adalah awal dari sebuah perjalanan ini. Sebuah perjalanan yang takkan terhapus oleh ruang dan waktu. Sebuah perjalanan yang akan menjadi bagian sejarah hidupku. Perjalanan yang melewati beberapa kota, kabupaten dan beberapa provinsi ini akan dikenang selamanya sebagai perjalanan sang waktu. Perjalanan ini dimulai dari terminal lebak bulus menggunakan bus jurusan Jakarta-Kuningan dengan lama perjalanan sekitar 5 jam dan berbiaya Rp 35.000,-.

Pagi 17 November 2012. Sang mentari mulai menyinari daerah Indramayu yang terkenal dengan buah mangga. Bunyi knalpot motor mio kawanku mulai meraung dan aku bersiap-siap untuk menuju ke Universitas Wiralodra, Indramayu. Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Wiralodra lah yang mengadakan perjalanan selama 3 hari menuju Pulau Biawak dengan tema “Workshop Nasional Terumbu Karang II”. Waktu tempuh dari rumah kawanku menuju Univ. Wiralodra memakan waktu sekitar 1 babak sebuah pertandingan Sepak Bola.  Sesampai di Universitas Wiralodra ternyata sudah dimulai workshop tersebut dan terselesaikan setelah azan Zhuhur berkumandang.

Usut punya usut ternyata perjalanan ke Pulau Biawak dimulai pukul 04.00 wib dengan alasan agar tidak terkena ombak besar saat di laut. Jam QnQ ku menunjukkan pukul 05.00 wib, suara knalpot mobil minibus memecah kesunyian pagi di Univ. Wiralodra. Perlahan tapi pasti mobil mulai berjalan menuju daerah Eretan yaitu sebuah tempat pelelangan ikan sekaligus tempat menuju ke arah Pulau Biawak. Akses ke pulau Biawak ada 2, dari Eretan menuju Pulau Biawak memakan waktu 6 Jam sedangkan dari Karang Song memakan waktu 4 Jam menggunakan perahu nelayan. Jadi kesimpulannya akses ke Pulau Biawak bisa dari Karang Song dan Eretan. Tersiar kabar sewa perahu nelayan menuju Pulau Biawak seharga Rp. 700.000 dari Eretan.

 Suara mesin perahu nelayan mulai menggema dan itu pertanda perahu akan mengarungi luasnya lautan. Biru air laut, burung camar yang mondar-mandir entah apa yang ia lakukan, terik mentari yang menyengat dan cerahnya langit Indramayu seakan menjadi pendamping kami menuju Pulau Biawak yang orang Indramayu dan sekitarnya pun banyak yang tak tahu.

Pulau Biawak secara administrasi masuk dalam Kabupaten Indramayu. Pulau Biawak tak sendirian disanah, ia punya temen yaitu Pulau Gosong dan Pulau Candikian. Pulau Biawak sudah ditetapkan oleh Pemkab Indramayu menjadi Kawasan Konservasi Laut Daerah yg disingkat menjadi KKLD. Akses menuju pulau Biawak ada 2 tempat yaitu dari Tempat pelelangan Ikan Eretan yg memakan waktu sekitar 6 jam untuk mencapai pulau tersebut sedangkan dari Karang Song memakan waktu sekitar 4 jam. Di pulau tersebut terdapat sebuah mercusuar made in Belanda, Wisma tempat untuk penginapan, Sumur Merah yang airnya selalu merah, Makam Belanda, Makam Syeh Syarif Hasan yang merupakan murid Syeh Syarif Hidayatullah dari Cirebon, hewan Biawak, Nyamuk Kebon yang temennya banyak banget dan keindahan bawah laut yang menjadi daya tarik pulau.

Pulau ini tidak ada listrik, sinyal telekomunikasi, dan air bersih. Pulau ini ada yang menjaganya yaitu pak Sumanto sehari-hari beliau mengandalkan tadahan air hujan untuk kebutuhan air bersih sedangkan bahan makanan dan logistik lainnya beliau mengandalkan kiriman dari Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Indramayu yang dikirim setiap 3 bulan sekali. Mitos yang berkembang di Pulau ini adalah jangan berbicara “banyak nyamuk niiieeyyy” karena akan mengundang nyamuk lain untuk datang. Dan itu dialami oleh kru Trans 7 yang ingin syuting di pulau tersebut. Selain itu jangan mengambil sesuatu di pulau ini seperti kerang, batu karang, dll maka pengunjung akan tersesat saat pulang ke daratan.

Terlihat dari kejauhan mercusuar yang gagah dan dermaga pulau seakan menyambut kedatangan kami. Tiba di pulau aku membuat makan siang dengan ditemani sang penghuni pulau yaitu Biawak. Hamparan Padang Lamun seakan memanggil aku untuk berenang dan snorkling,  tapi aku menampik panggilan itu. Aku berjalan-jalan melihat seisi pulau tersebut dari mulai makam Syeh Syarif Hasan, Sumur Merah dan Mercusuar. Jelas terlihat beberapa pendopo yang tak terurus lagi ke arah Makam mungkin karena letaknya yang menyeramkan jadi para pengunjung enggan untuk mengisi pendopo tersebut.

Sore pun yang dinantikan telah tiba. Menikmati sunset dengan ditemani segelas kopi dan hembusan angin pantai membuat suasana begitu damai kontras dengan apa yang aku alami di Jakarta yang penuh dengan polusi udara, macet dan jerit para penumpang bus kota yang kepanasan. Air laut mulai surut, yang terlihat hanyalah sisa-sisa isi laut yang meyakinkanku bahwa jauh di bawah laut banyak keindahan alam lautan yang akan membuat decak kagum siapa saja yang melihatnya.

 Mentari terbenam lalu di gantikan oleh terangnya bulan. Malam ini ada pengarahan materi dasar snorkling dan scuba diving yang disampaikan oleh pak Saefudin dan pak Anton dari LANAL Bandung. Disinih aku begitu antusias menyimak berbagai pemaparan sang pemateri. Materi ini bermanfaat bagi aku yang benar-benar awam tentang snorkling dan scuba diving. Butiran ilmu sepertinya telah menyerap di otak ku sehingga aku banyak bertanya tentang materi tersebut.

Materi selesai dan aku masih berbincang2 dengan pak Saefudin tentang cara merakit alat Scuba dan teknik lain yang sudah dipaparkan oleh beliau. Ternyata jam QnQ ku menunjukkan pukul 23.00 wib. Saatnya tidur untuk mengarungi hari esok.

Suara deru angin dan rintikan air hujan membangunkanku dari mimpi. Membuat makan pagi dan minum susu coklat adalah aktivitasku saat ini. Suara pengeras suara mulai bergema yang menandakan peserta berkumpul untuk pengarahan selanjutnya. Sebelum terjun ke laut ada pengarahan dari instruktur untuk meminimalisir resiko yang terjadi. Pemanasan merupakan hal terpenting sebelum terjun ke lautan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Di temani rintikan hujan, aku pun berenang di laut dengan pelampung yang menempel di tubuh. Disini aku belajar berenang karena aku tak bisa berenang. Bersnorkling ria merupakan sesuatu yang mengasyikkan karena aku dapat melihat keindahan bawah laut tanpa harus masuk ke dasar lautan.

Tiba giliranku untuk mencoba scuba diving. Dibantu pak Saefudin aku diajak ke kedalaman sekitar 10 meter melihat keindahan bawah laut yang selama ini aku hanya bisa melihatnya di televisi maupun di situs internet.  Dunia dasar laut memang indah, seindah alam indonesia yang di anugerahi Tuhan. Dari Sabang sampai Merauke merupakan keindahan alam yang tak ternilai harganya. Taman Bawah laut Wakatobi yang merupakan salah satu spot diving terindah di dunia, Keindahan Gunung Rinjani di Lombok, Indahnya danau Toba, gagahnya Gunung Semeru, dalamnya gua Ombo di Pacitan, dan Derasnya jeram Progo di Jogjakarta merupakan segelintir keindahan alam Indonesia. Masih banyak lagi keindahan alam indonesia yang tak bisa aku sebutkan satu persatu di tulisan ini.

Menikmati sunset untuk kedua kalinya di pulau Biawak membuatku begitu mensyukuri nikmat Tuhan karena aku masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk bisa menikmati semua ini. Begitu pula mencari kepiting di malam hari untuk dimakan itu pun membuat aku begitu menikmati perjalananku ke Pulau Biawak.

18 November 2012 adalah hari terakhir di pulau ini. Banyak kenangan muncul disinih yang akan ambil bagian dalam sejarah hidupku. Banyak cerita yang akan di ceritakan ke khalayak banyak dengan segudang eksotisme pulau Biawak. Nikmatnya makan kepiting hasil mencari di laut, serunya snorkling, indahnya terumbu karang yang dapat dilihat jelas di kedalaman 10 meter, damainya menikmati sunset dengan segelas kopi, malam keakraban yang mengakrabkan para peserta walaupun berbeda daerah dan tetap satu bahasa yaitu Indonesia, dan deru angin pulau Biawak akan selalu terkenang dalam memori hidupku.

Comments

  1. Betway - Welcome Bonus + 150 FS - CJT Hub
    Betway Casino UK is 광명 출장샵 a top live casino with a strong focus on 안산 출장안마 offering top-class gaming products. Get a 100% deposit bonus up to £130 and an  김해 출장샵 Rating: 4.2 · 제천 출장마사지 ‎Review by 충주 출장안마 CJT Hub

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan Di RS Brawijaya Bojongsari Depok

Memilih tempat persalinan bagi ibu hamil jaman now bisa dikatakan gampang-gampang susah. Terlebih bagi pasangan muda yang akan mempunyai anak pertama. Banyak pertimbangan mengenai tempat persalinan. Pilihan lokasi yang dekat dengan rumah, akses menuju fasilitas kesehatan yang memadai, kenyamanan lokasi, apakah bisa menggunakan asuransi kantor maupun asuransi BPJS atau tidak, serta yang paling utama adalah biaya yang murah. Dok. Depok Pos Kali ini gue akan memberikan informasi bagi kalian yang sedang membutuhkan informasi biaya persalinan rumah sakit di sekitaran daerah Sawangan, Bojongsari, Depok. Beberapa hari yang lalu gue bersama istri mengecek kandungan rutin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Hospital yang terletak di Bojongsari, Depok. Rumah sakit ini mempunyai interior yang oke punya, bisa dikatakan ini rumah sakit yang mengusung konsep kekinian. Rumah sakit ini sangat Instagram-able karena paduan warna cat merah jambu dengan ungu menjadikan bangunan ini s...

Cara Bayar Karcis Parkir Menggunakan Aplikasi OVO

Ada satu kejadian hari ini menurut gue mesti diberitahu ke khalayak ramai. Menurut gue ini penting walaupun bagi mereka yang tahu ya tidak penting-penting amat. hanya saja gue ingin berbagi pengetahuan tersebut agar orang-orang yang tidak tahu menjadi tahu atau subjek yang gue maksud dalam tulisan ini bisa menjadi evaluasi bagi mereka. Hari ini gue mengantar istri untuk mengikuti test masuk sekolah pascasarjana di sebuah universitas swasta di Jakarta. Sebut saja Universitas Pelita Harapan. Lokasi kampus ini berada di sebuah pusat perbelanjaan didaerah Semanggi. Yaps tepat, Plasa Semanggi nama gedung tersebut. Kampus yang asik untuk kuliah karena berada di jantung kota Jakarta dan akses transportasi yang memadai dari segala penjuru kota. Seperti biasa gue memacu motor Honda Vario untuk mencapai kesana. Selain mempercepat waktu, penggunaan motor juga bisa mengirit keuangan dibandingkan menggunakan mobil. Biaya operasional menggunakan mobil itu tinggi, jadi bijaklah ketika kelua...

Short Escape Ke Puncak Bogor Dengan Kereta Commuter Line

Tulisan kali ini gue akan membagikan pengalaman pergi ke Puncak Bogor menggunakan alat transportasi umum. Puncak Bogor. Kawasan wisata yang terletak di perbatasan daerah Bogor dengan Cianjur ini sudah tak asing lagi bagi warga Jabodetabeka untuk melakukan perjalanan wisata. Baik itu wisata kuliner, wisata alam, hingga wisata birahi disajikan lengkap disana. Mau berbiaya murah ataupun berbiaya mahal semua disajikan lengkap dengan menu istimewah, yang terpenting dapat disesuaikan dengan isi kantong kita. Untuk mencapai kesana ada berbagai macam cara salah satunya adalah menggunakan kereta api  commuter line  Pengalaman gue ke Puncak Bogor menggunakan kereta api ternyata lebih mengasyikan. Lebih asik ketimbang naik mobil pribadi, dengan catatan tidak membawa banyak barang macam mau pindah rumah. Untuk membawa keluarga menurut gue tidak disarankan menggunakan transportasi ini karena ribet untuk mobilitasnya. Perjalanan ini hanya untuk berkelompok kecil, sendiri, berpasan...