Long wiken, abis gajian, motor vixi sudah selesai
didandani. Mari bertamasyaaa kawaan !
Bandung merupakan daerah yang akan gue sambangi kali ini.
Selain terkenal dengan udara dingin, Bandung juga terkenal dengan kecantikan
wanitanya bahkan ada yang bilang gadis Bandung merupakan titisan Nyi Subang
Larang istri kedua Prabu Siliwangi.
Selain itu, cilok dan cireng merupakan 2 dari puluhan makanan khas Bandung yang dapat menggoyang lidah anda. Murah meriah, hanya bermodalkan uang 5.000 rupiah anda sudah dapat menikmati makanan yang biaya produksinya tidak sampai 100ribu per kilogram.
Selain itu, cilok dan cireng merupakan 2 dari puluhan makanan khas Bandung yang dapat menggoyang lidah anda. Murah meriah, hanya bermodalkan uang 5.000 rupiah anda sudah dapat menikmati makanan yang biaya produksinya tidak sampai 100ribu per kilogram.
Gue sih bukan memilih Bandungnya tapi memilih daerah
wisata Ranca Upas yang masuk dalam kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Di kawasan wisata ini terdapat beberapa spot wisata menarik macam wisata Kawah
Putih yang isinya berupa danau hasil letusan gunung Patuha. Ada wisata
pemandian air panas, wisata kebun tea, kebun strawberry yang bisa memetik
sendiri buahnya, serta wisata perkemahan Ranca Upas. Kali ini gue berkemah di
perkemahan Ranca Upas.
Titik 0 perjalanan ini di Ciputat, sebuah daerah
di pinggiran Ibukota Jakarta yang kalo jam 02.00 wib lantjar jaya arus lalu
lintasnya. Perjalanan pun dimulai. Membelah jalanan kota Tangerang Selatan
sampai Puncak Bogor ada kenikmatan sendiri. Selain udara tidak panas, segarnya
udara malam makin mengasyikan untuk makin mengencangkan tarikan gas motor.
Berkendara dimalam hari butuh konsentrasi tinggi, selain waspada terhadap lubang jalanan kitorang juga waspada dengan kemunculan kendaraan lain yang tidak diduga arahnya. Maklum kondisi mata gue sudah tidak begitu normal akibat rasa kantuk yang menerpa. Sekedar kasih tau aja, ada satu daerah yang gue lalui kalo malam banyak wanita 'jomblo' loh, terkadang pengendara motor yang mengurangi kecepatannya bakal digodain. Jadi bersiaplah untuk merealisasikan ide liar anda.
Berkendara dimalam hari butuh konsentrasi tinggi, selain waspada terhadap lubang jalanan kitorang juga waspada dengan kemunculan kendaraan lain yang tidak diduga arahnya. Maklum kondisi mata gue sudah tidak begitu normal akibat rasa kantuk yang menerpa. Sekedar kasih tau aja, ada satu daerah yang gue lalui kalo malam banyak wanita 'jomblo' loh, terkadang pengendara motor yang mengurangi kecepatannya bakal digodain. Jadi bersiaplah untuk merealisasikan ide liar anda.
3 jam perjalanan sampailah gue di SPBU daerah Ciherang,
Cipanas. Tempat ini ada saung yang bisa dipakai untuk istirahat sejenak. Ada
emak-emak penjual nasi buka 24 jam. Nasi beserta lauk ambil sendiri jadi bisa
ambil sepuasnya. Istilah kerennya Darmaji (Dahar Lima Ngaku Siji). Pas deh buat
traveller dengan dana cekak. Ngopi, ngerokok, tidur, bangun, shalat subuh, dan
cuuss berangkat again ke Ranca Upas.
Udara pagi masih sesejuk pelukan kamu, segarnya pun masih
terasa hingga memasuki daerah Cimahi. Matahari mulai menampakkan batang
hidungnya secara utuh, maklum namanya juga matahari di serial TV Teletubbies
bentuknya unyu-unyu krinyis gitu tapi tetep panasnya Kota Bandung nuampol bener
padahal itu sudah jam 07.00 wib. Motor terus melaju diatas Jalan Soekarno
Hatta, lalu melewati Jalan Raya Kopo hingga sampai Soreang. Sampai disini
bingung menentukan arah, eits inget dengan Mbah Google Maps sebagai solusi
masalah diperjalanan Anda.
Sesampai didaerah Ciwidey udara berganti menjadi sejuk,
adem, dan teduh. Udara ini yang sebenarnya gue cari selain daerah Puncak. Mohon
memaklumi di Jakarta dapat udara dingin cuma di Mall, Indomart, Alfamart, dan
Kantor. Jalan beraspal yang gue lewati di Ciwidey tidak begitu bagus
permukaannya, banyak lobang yang menganga seakan meminta untuk diaspal kembali.
1 tahun yang lalu gue ke daerah Ciwidey juga dan jalannya pun masih tetap sama dengan banyak lobang. Padahal daerahnya termasuk kawasan wisata yang sudah terkenal tapi kok infrastruktur jalan masih kurang bagus, entahlah mungkin belum masuk dalam rencana pembangunan oleh Pemerintah setempat.
1 tahun yang lalu gue ke daerah Ciwidey juga dan jalannya pun masih tetap sama dengan banyak lobang. Padahal daerahnya termasuk kawasan wisata yang sudah terkenal tapi kok infrastruktur jalan masih kurang bagus, entahlah mungkin belum masuk dalam rencana pembangunan oleh Pemerintah setempat.
Sampai di Ranca Upas langsung menuju bumi perkemahan.
Luas banget udeh kek Alun-Alun Surya Kencana di Gunung Gede. Gue kira bumi
perkemahannya berupa tanah lapang yang dipenuhi rumput dan bisa dimana aja
mendirikan tenda dan ternyata rumput memang banyak tapi berair brooh selintas
sih mirip rawa.
Kita mesti memilih lokasi yang pas agar saat hujan turun tenda tidak tergenang air. Disana sudah disediakan tanah lapang yang dicor menggunakan semen jadi tidak perlu pusing mencari lapak untuk mendirikan tenda kecuali gue yang memang mencari lapak tenda di tanah biar lebih greget aja sih kemping cerianya.
Kita mesti memilih lokasi yang pas agar saat hujan turun tenda tidak tergenang air. Disana sudah disediakan tanah lapang yang dicor menggunakan semen jadi tidak perlu pusing mencari lapak untuk mendirikan tenda kecuali gue yang memang mencari lapak tenda di tanah biar lebih greget aja sih kemping cerianya.
Syahdu benerr itu pasangan~ |
Harga tiket masuk per orang Rp 10.000, harga berkemah Rp 10.000, parkir motor Rp 2.000, parkir mobil Rp 5.000. Anda juga dapat membeli kayu bakar seharga Rp 10.000 per ikat. Jangan takut kehabisan bahan makanan karena di lokasi ini banyak warung yang buka selama 24 jam menjajakan makanan maupun minuman. Untuk aktifitas buang air kecil maupun buang air besar telah disediakan toilet hanya saja toilet yang dekat dengan lokasi kemah sangat kumuh. Toilet yang bersih terdapat dekat parkir motor dan itu memang agak jauh dari lokasi kemah. Disana pula kalian bisa berfoto bersama rusa dan memberi makan tetapi gue tidak tertarik dengan itu jadi tidak ke kandang rusa deh.
Makan yang nikmat walau kebanyakan garam |
Aktifitas di camping ground tak lain dan tak bukan adalah
masak, makan, ngopi, ngudud, tidur, foto-foto, upload ke Instagram, Video Call,
nyanyi-nyanyi, dst. Oia perlu kalean ketahui sinyal Indosat wabil khusus Im3
sangat kuat apalagi sinyal 4G lebih bagus ketimbang di rumah gue yang
notabenenya deket Ibukota Indonesia. Nasib..nasib…
Comments
Post a Comment