Skip to main content

Menikmati Perjalanan Ke Pantai Ujung Genteng Sukabumi



Kalian galau? Stress? Butuh piknik? Melipirlah ke barat pulau Jawa. Yaa tepatnya di daerah Sukabumi. Disini kalean akan menemukan berbagai macam spot wisata yang aduhai indah dipandang mata. Mulai dari wisata khas pegunungan hingga wisata pantai. Sukabumi sekarang mulai berbenah, infrastruktur jalan diperbagus, marka jalan diperjelas sehingga memudahkan wisatawan menuju lokasi wisata yang diinginkan. 

Gue memulai perjalanan dari Depok naik motor. Daerah yang secara kultural memiliki ikatan emosional dengan Jakarta tapi kok secara struktural masuk ke provinsi Jawa Barat, entahlah gue bukan ahli sejarah yang mampu mengorek informasi sedemikian dalam sedalam hati wanita. Paling banter sih baca-baca artikel di mbah Google.

Tujuan gue ke Sukabumi menuju pantai Pangumbahan yang masih satu garis pantai dengan pantai Ujung Genteng. Gue gak bisa menjelaskan secara rinci jalan mana aja yang gue lalui karna akibat GPS henpong jadul cekrek cekrek menuntun jalan gue lebih jauh dari pengendara motor lain. Jalur yang gue lalui, Bogor Kota – Ciawi – Cigombong – Cibadak – Sukabumi Kota – Jampang Tengah – Kiara 2 – Surade – Ujung Genteng – Pangumbahan. 

Pengendara motor lain yang sering disebut dengan biker banyak menyarankan melalui jalur Cikidang yang katanya berbukit serta curam. Jalur ini katanya dari pasar Cibadak belok kanan dan ke arah Pelabuhan Ratu. Sampai dipertigaan Bagbagan yang dicirikan dengan jembatan besar lalu ambil arah ke Kiara 2 kemudian belok kanan. 

Kenapa gue menggunakan kata 'katanya'? Karena itu menurut informasi pengendara motor lain yang sering lewat sanah kalo gue sih belum pernah lewat situh. Gue bingung kenapa pengendara motor disebut biker seharusnya kan motorcycler. Lu buka deh kamus bahasa Inggris online, arti dari biker adalah pengendara sepeda berarti dapat disimpulkan pengendara sepeda motor adalah motorcycler.

Gue sempat berfikir daerah yang bakal dilewati adalah daerah rawan kriminalitas, sepi, gelap, dan kesan 'kampung' lainnya, ternyata pikiran itu sirna seketika saat gue mulai memasuki daerah Surade. Daerah ini sudah tumbuh subur minimarket, SPBU ada 2 buah, pasar tradisional yang sudah modern, jalan aspal yang mulus kek paha personil JKT48, dan kantor cabang perbankan pun sudah banyak seperti BRI, BTN, BJB, BCA, BNI, dan MANDIRI, ini mengindikasikan bahwa kesan 'kampung' yang dialamatkan pada daerah ini telah lenyap.

Pantai Pangumbahan masih 1 garis pantai dengan pantai Ujung Genteng. Orang lebih suka menyebutkan pantai Ujung Genteng karena memang nama pantai ini yang lebih familiar ketimbang Pangumbahan. Bisa dikatakan Pangumbahan masuk dalam kawasan Ujung Genteng karena urutan pantainya adalah pantai Ujung Genteng, Cibuaya, lalu Pangumbahan. 

Di kawasan Ujung Genteng ada pelelangan ikan, rumah makan dengan aneka menu olahan ikan serta penginapan. Harga penginapan per malam kisaran 300 ribu – 1 Juta tergantung fasilitas yang didapati. Ada pula yang bermalam menggunakan tenda dan mendirikannya di pingir pantai berpasir putih. 

Pantai Pangumbahan pasir pantainya putih kek kulit artis iklan sabun Shinzui. Lokasinya cocok untuk liburan bersama keluarga, pacar, mantan, istri, calon istri, teman bahkan dengan selingkuhan sekalipun. Ombaknya termasuk besar terlihat dari banyaknya turis asing yang bermain surfing. Gue mah boro-boro main surfing, berengan aja kaga bisa. 

For your information, di Pangumbahan ada namanya tempat konservasi penangkaran penyu. Disana tidak ada harga tiket masuk hanya diminta uang seiklasnya untuk biaya konservasi. Kita bisa melihat pelepasan penyu kecil ke laut yang dimulai jam 17.00 wib sampai selesai.





Menikmati sunset di pantai Pangumbahan sambil menikmati senyuman khas kekasih memang begitu mengasyikan. Tawa canda semakin mengakrabkan dua insan yang sedang dimabuk asmara. 

Untaian kata nan indah sering diucapkan seiring dengan semakin tenggelamnya sang mentari yang akan digantikan kerlipan bintang dilangit gelap. Pantai pangumbahan menyimpan banyak kisah serta cerita yang takkan lekang oleh waktu. Rehat sejenak dari rutinitas dan go to there if you need vitaminsea.


Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan Di RS Brawijaya Bojongsari Depok

Memilih tempat persalinan bagi ibu hamil jaman now bisa dikatakan gampang-gampang susah. Terlebih bagi pasangan muda yang akan mempunyai anak pertama. Banyak pertimbangan mengenai tempat persalinan. Pilihan lokasi yang dekat dengan rumah, akses menuju fasilitas kesehatan yang memadai, kenyamanan lokasi, apakah bisa menggunakan asuransi kantor maupun asuransi BPJS atau tidak, serta yang paling utama adalah biaya yang murah. Dok. Depok Pos Kali ini gue akan memberikan informasi bagi kalian yang sedang membutuhkan informasi biaya persalinan rumah sakit di sekitaran daerah Sawangan, Bojongsari, Depok. Beberapa hari yang lalu gue bersama istri mengecek kandungan rutin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Hospital yang terletak di Bojongsari, Depok. Rumah sakit ini mempunyai interior yang oke punya, bisa dikatakan ini rumah sakit yang mengusung konsep kekinian. Rumah sakit ini sangat Instagram-able karena paduan warna cat merah jambu dengan ungu menjadikan bangunan ini s...

Pijat Bayi Tradisional; Pijat Bayi Dapat Bonus Pengalaman Kehidupan Si Pemijat

Sore itu ketika gue dan istri sedang libur kerja kami pun punya rencana akan membawa anak ke tempat Baby Body Massage (dibaca: pijat bayi). Sudah hampir 7 hari jika malam tiba si Baby pasti sangat rewel dan sulit tidur. Asumsi awal adalah dia masuk angin karena kipas angin memang andalan gue ketika hawa panas melanda rumah. Entah di kamar tidur maupun di ruang keluarga kipas angin selalu setia menemani. Asumsi kedua adalah si Bayi merasakan sesuatu ‘hal’ yang hanya dia dan Allah saja yang mengerti. Berangkat dari asumsi yang pertama akhirnya kami pun membawa si Bayi ke tempat Baby Body Massage. Sore hari tiba lalu kami berangkat ke lokasi pijat bayi. Kami disambut oleh wanita yang berusia sekitar 70 tahun. Beliau adalah si Ibu Pemijat Bayi. Si Ibu sudah cukup terkenal di kampung gue untuk masalah memijat bayi. Orangnya ramah dan supel. Dengan logat Betawi yang kental saat berbicara beliau mengakui masih sanggup memijat bayi per hari 25 bayi. Terlihat begitu mudah memijat ba...

Short Escape Ke Puncak Bogor Dengan Kereta Commuter Line

Tulisan kali ini gue akan membagikan pengalaman pergi ke Puncak Bogor menggunakan alat transportasi umum. Puncak Bogor. Kawasan wisata yang terletak di perbatasan daerah Bogor dengan Cianjur ini sudah tak asing lagi bagi warga Jabodetabeka untuk melakukan perjalanan wisata. Baik itu wisata kuliner, wisata alam, hingga wisata birahi disajikan lengkap disana. Mau berbiaya murah ataupun berbiaya mahal semua disajikan lengkap dengan menu istimewah, yang terpenting dapat disesuaikan dengan isi kantong kita. Untuk mencapai kesana ada berbagai macam cara salah satunya adalah menggunakan kereta api  commuter line  Pengalaman gue ke Puncak Bogor menggunakan kereta api ternyata lebih mengasyikan. Lebih asik ketimbang naik mobil pribadi, dengan catatan tidak membawa banyak barang macam mau pindah rumah. Untuk membawa keluarga menurut gue tidak disarankan menggunakan transportasi ini karena ribet untuk mobilitasnya. Perjalanan ini hanya untuk berkelompok kecil, sendiri, berpasan...