Skip to main content

Gunung Papandayan; Kala Garut Menyapa


Pagi tiba. Saatnya beraksi.

Perjalanan menuju kota Garut dapat ditempuh selama 8 jam dari Jakarta. Menggunakan bus Primajasa adalah salah satunya dan bus ini terbilang bus pavorit untuk jurusan Jakarta-Garut. Harga yang murah tanpa adanya kelebihan harga merupakan keputusan pembelian yang terbaik. 

Dibandingkan bus lain, Primajasa selalu ramai oleh penumpang, baik penumpang yang duduk maupun penumpang yang berdiri. Penumpang yang berdiri pun merasa senang walau menderita akibat kehabisan tempat duduk, mereka selalu tersenyum sambil mata melirik tajam ke arah penumpang yang duduk. Bagi mereka slogan angkat pantat hilang tempat dapat diaplikasikan pada bus ini.

Tak perduli kaki gemeteran akibat terlalu lama berdiri karena bisa ke Garut dengan harga tiket bus yang tetap merupakan kepuasan tersendiri. Penumpang untung, perusahaan Primajasa pun ikut untung.

Di Garut berdiri gagah 3 gunung yaitu Gunung Papandayan, Gunung Guntur, dan Gunung Cikuray, akrab disebut dengan sebutan PAGUCI (Papandayan, Guntur, Cikuray). Ketiga gunung tersebut selalu ramai oleh wisatawan-wisatawati saat liburan tiba. 

Wisatawan-wisatawati senang, masyarakatpun ikut senang sebab dengan adanya wisatawan-wisatawati roda perekonomian masyarakat sekitaran 3 gunung tersebut menjadi lebih berputar. Simbiosis mutualisme terjadi. 

Wisatawan-wisatawati dapat menikmati bersihnya udara gunung, ramahnya penduduk lokal, hangatnya sinar mentari terbit, segarnya meminum air langsung dari sungai, menikmati segelas kopi, indomie, rokok, dan senyuman manis kekasih adalah surga duniawi yang dapat ditemukan dikawasan ini. 

Bisa dikatakan Garut merupakan daerah alternatif keluar dari kepenatan rutinitas sehari-hari selain Bandung dan Puncak Bogor.

Aku termasuk dari ribuan wisatawan tersebut. Melepas kepenatan atas rutinitas sehari-hari adalah sesuatu yang mutlak untuk dilakukan. Pilihanku jatuh ke daerah Garut. Lebih tepatnya ke Gunung Papandayan. Rasa kangen akan menyelimuti jika lama tidak mendaki gunung. 

Melepas rasa kangen mendaki seperti melepas rasa kangen ke kekasih, selalu ada cara bagaimana bisa bertemu. Jarak tak jadi persoalan yang terpeting bisa bertemu. Rasa lelah terbayar secara tunai dan akan selalu ingin kembali bertemu.
Tas ransel sudah ku pakai. Mari bergoyaang !

Cuaca pagi sangat bersahabat. Langit yang membiru semakin memantapkan langkah. Pagi itu aku memulai perjalanan menuju tempat kemah Pondok Saladah. Suara canda tawa pendaki menghiasi pagi yang menakjubkan. Jalan masih landai sampai bertemu dengan kawah Gunung Papandayan. Kawah ini salah satu daya tarik Gunung Papandayan.


Sebagai salah satu spot foto yang instagramable, kawah Papandayan selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan-wisatawati. Mulai dari pendaki sampai AGG (Anak Gaul Garut) pasti tujuan utamanya berfoto ria di kawah tersebut. Tak peduli panas mentari yang menyengat, tak peduli juga dengan bau asap belerang seperti bau kentut, yang penting bisa berfoto dengan latar belakang kawah sudah menjadi kesenangan tersendiri.

Terus melangkah adalah solusi agar suhu tubuh dapat dikontrol. Bermandikan keringat dan udara dingin mampu menahan kaki agar lebih lama beristirahat. Jika sudah beristirahat terlalu lama maka memulai perjalanan lagi akan sangat malas dilakukan karena suhu tubuh mulai dingin. Jika suhu tubuh sudah dingin, efek mager (malas gerak) mulai menghantui dan pada akhirnya memperlambat waktu tempuh menuju kemah.



Tiga jam perjalanan sudah dilalui. Sampailah di kemah Pondok Saladah. Sebuah tanah lapang dengan luas kurang lebih 600 meter persegi serta mampu menampung sekitar 50 tenda. Lokasi ini lebih dari sekedar tanah lapang. Ditempat ini segala keruwetan akan rutinitas sehari-hari dilupakan. Ditempat ini segala permasalahan hidup ditinggalkan. Ditempat ini pula perenungan atas jalan hidup yang akan diraih mulai difikirkan. 

Bercengkrama dengan para pendaki lain, canda tawa bersama kawan 1 tenda, memasak, mendirikan tenda, bermain kartu gaplek, bersenda gurau dengan kekasih, curhat, modus, foto, selfie, swafoto, merenung, shalat, sedih, haru, kesal, marah, bahagia, senang, susah, makan, minum, nyuci piring, nyuci peralatan masak, berak, boker, dengerin lagu, bikin perapian, ngobrol, merupakan bagian yang tak terpisahkan ketika berada di lokasi kemah. 

Menikmati hamparan gemerlap bintang dimalam hari dapat disaksikan disini. Inilah Gunung Papandayan. Surga Kabupaten Garut.

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan Di RS Brawijaya Bojongsari Depok

Memilih tempat persalinan bagi ibu hamil jaman now bisa dikatakan gampang-gampang susah. Terlebih bagi pasangan muda yang akan mempunyai anak pertama. Banyak pertimbangan mengenai tempat persalinan. Pilihan lokasi yang dekat dengan rumah, akses menuju fasilitas kesehatan yang memadai, kenyamanan lokasi, apakah bisa menggunakan asuransi kantor maupun asuransi BPJS atau tidak, serta yang paling utama adalah biaya yang murah. Dok. Depok Pos Kali ini gue akan memberikan informasi bagi kalian yang sedang membutuhkan informasi biaya persalinan rumah sakit di sekitaran daerah Sawangan, Bojongsari, Depok. Beberapa hari yang lalu gue bersama istri mengecek kandungan rutin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Hospital yang terletak di Bojongsari, Depok. Rumah sakit ini mempunyai interior yang oke punya, bisa dikatakan ini rumah sakit yang mengusung konsep kekinian. Rumah sakit ini sangat Instagram-able karena paduan warna cat merah jambu dengan ungu menjadikan bangunan ini s...

Cara Bayar Karcis Parkir Menggunakan Aplikasi OVO

Ada satu kejadian hari ini menurut gue mesti diberitahu ke khalayak ramai. Menurut gue ini penting walaupun bagi mereka yang tahu ya tidak penting-penting amat. hanya saja gue ingin berbagi pengetahuan tersebut agar orang-orang yang tidak tahu menjadi tahu atau subjek yang gue maksud dalam tulisan ini bisa menjadi evaluasi bagi mereka. Hari ini gue mengantar istri untuk mengikuti test masuk sekolah pascasarjana di sebuah universitas swasta di Jakarta. Sebut saja Universitas Pelita Harapan. Lokasi kampus ini berada di sebuah pusat perbelanjaan didaerah Semanggi. Yaps tepat, Plasa Semanggi nama gedung tersebut. Kampus yang asik untuk kuliah karena berada di jantung kota Jakarta dan akses transportasi yang memadai dari segala penjuru kota. Seperti biasa gue memacu motor Honda Vario untuk mencapai kesana. Selain mempercepat waktu, penggunaan motor juga bisa mengirit keuangan dibandingkan menggunakan mobil. Biaya operasional menggunakan mobil itu tinggi, jadi bijaklah ketika kelua...

Short Escape Ke Puncak Bogor Dengan Kereta Commuter Line

Tulisan kali ini gue akan membagikan pengalaman pergi ke Puncak Bogor menggunakan alat transportasi umum. Puncak Bogor. Kawasan wisata yang terletak di perbatasan daerah Bogor dengan Cianjur ini sudah tak asing lagi bagi warga Jabodetabeka untuk melakukan perjalanan wisata. Baik itu wisata kuliner, wisata alam, hingga wisata birahi disajikan lengkap disana. Mau berbiaya murah ataupun berbiaya mahal semua disajikan lengkap dengan menu istimewah, yang terpenting dapat disesuaikan dengan isi kantong kita. Untuk mencapai kesana ada berbagai macam cara salah satunya adalah menggunakan kereta api  commuter line  Pengalaman gue ke Puncak Bogor menggunakan kereta api ternyata lebih mengasyikan. Lebih asik ketimbang naik mobil pribadi, dengan catatan tidak membawa banyak barang macam mau pindah rumah. Untuk membawa keluarga menurut gue tidak disarankan menggunakan transportasi ini karena ribet untuk mobilitasnya. Perjalanan ini hanya untuk berkelompok kecil, sendiri, berpasan...